Judul Buku: Sastra Pranikah
Penulis: Nyi Vinon
Penerbit: Daun Buku
Tebal: 400 halaman
Sinopsis (ditulis oleh Nyi Vinon untuk Dian Latifah)
Agak susah untuk menentukan buku Nyi Vinon: Sastra Pranikah masuk dalam kategori apa. Otobiografi? Ya, kalau dilihat dari siapa penulisnya dan tentang siapa cerita pengalaman pribadi di dalamnya. Novel? Catatan peristiwa yang berloncatan
"sebuah manuskrip yang sangat pribadi: semua peristiwa dilihat dari satu arah. karenanya, jangan harap membaca buku ini seperti membaca novel -meski
dengan memilih narasi personal begini maka risalah historis dari masa lalu jadi lebih hidup, begitu nyata pengaruhnya pada tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya..."
Komentar tersebut datang dari Mahatmanto, pengajar senior di Teknik Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, ternyata adalah teman kuliah Magister Arsitektur ITB penulis, yang namanya juga disebutkan dalam buku ini. Banyak juga komentar dari orang yang tak dikenal penulis, yang notabene murni hanya membaca buku ini tanpa mengenal langsung sosok penulisnya.
Komentar-komentar para pembaca lainnya juga bisa ditemukan di www.facebook.com/Nyi Vinon | Sastra Pranikah dengan menjadi fans terlebih dahulu. Baru sekitar 1,5 bulan dibangun, fans buku ini mencapai angka sekitar 350 (pada Januari 2010 telah menjaring 720 fans) . Bukan jumlah yang banyak untuk suatu kumpulan penggemar, namun merupakan jumlah yang “lumayan” untuk suatu buku apabila dibandingkan dengan fans-fans buku berbahasa Indonesia lainnya dari nama-nama penulis yang bukunya sudah lama terbit dan sudah “mapan”. Mungkin juga karena sebenarnya buku ini sudah beredar sejak tahun 2002 sebagai buku yang difotokopi untuk kalangan terdekat penulis, yang kemudian ternyata difotokopi lagi oleh orang lainnya, begitu seterusnya. Ini bisa kita lihat dari komentar di dinding fans yang ternyata sebagian adalah pembaca buku ini versi fotokopian. Lainnya lagi adalah para pembaca buku ini versi cetakan yang diterbitkan 7 tahun kemudian yaitu tahun 2009 sekarang ini.
Seiring dengan latar belakang penulis, ranah pendidikan arsitektur cukup banyak tercermin dalam isi buku ini, baik dalam cerita maupun dalam pandangan pemikiran. Tentu pembaca dari domain yang sama akan dengan mudah menemukan konteks cerita dalam buku ini. Mengingat buku ini dahulu ditulis untuk “kalangan sendiri”, beberapa hal yang mungkin bisa lepas dari pemahaman pembaca kurang dicermati penulis. Sebagaimana umumnya, untuk menjangkau “kalangan yang lebih luas”, mungkin sentuhan tangan editor akan bisa berperan. Tapi sulit juga membayangkan kerja editor menangani buku yang “tidak biasa” ini. Tidak biasa, karena gaya bahasa yang sebenarnya lugas dan biasa dirangkai sedemikian rupa oleh penulis dalam cerita yang biasa, namun perpaduannya menghasilkan sensasi yang ganjil. Dibilang “mbalelo”, kenyataanya buku ini berusaha terlihat tampil resmi sesuai aturan standar. “Lurus” namun salah, “datar” namun penuh warna, “sederhana” namun kaya. Terkejut adalah reaksi yang sering ditemui dalam membaca buku ini, bahkan sering memaksa pembaca untuk berhenti sejenak dan terpaksa berpikir
No comments:
Post a Comment